Yoga Pagi ini Bersama KUSAMSENG di Anjung Cahaya

Leave a comment

Ketika sesi yoga pagi ini. Aku melakukan sebuah negosiasi bersama diriku sendiri.

Telah berdiri ketiga kembaranku di depanku. Mereka bertiga menatapku serius. Lalu mereka bertanya,

“Dinda, kau mencintainya, sebagai seorang kakak?”tanya mereka.

“ya, aku sanggup!”jawabku.

“benarkah aku sanggup?”tanya mereka lagi.

“sanggupkah kau mengorbankan perasaanmu?”

“mengubah perasaanmu dari perasaan cinta terhadap seorang pria menjadi perasaan cinta kepada seorang kakak?”

“sanggupkah kau?”tanya mereka bertubi-tubi.

“ya. Aku tidak ingin mengutamakan kepentingan pribadi. Aku tak ingin memaksakan kehendak. Aku lebih mementingkan orang orang yang aku sayangi. Biarlah perasaan ini berubah menjadi kasih sayang dari seorang adik kepada kakaknya daripada aku harus egois.”

“kau sanggup menekan perasaanmu sendiri?!”

“kau sanggup menyiksa diri sendiri?!”

“aku tidak apa-apa. Aku lebih bahagia jika melihat mereka dapat tertawa gembira. Maka aku akan turut berbahagia.”kataku.

“baiklah. Kau telah menyanggupkan diri. Maka mulai saat ini, ketika sesi yoga ini berakhir. Berhenti mencintainya. Dan mulailah melihatnya sebagai seorang kakak.”

“baiklah.”

“kami tau kau pasti akan tersiksa. Kau akan menangis sendirian.”

“aku tau. Aku tau konsekuensinya. Aku tau apa yang akan terjadi. Yang harus aku lakukan saat ini adalah membuat mereka tidak mengetahui hal ini.”

“tenang. Kau tidak sendirian. Ada kami disampingmu. Kami tidak akan pernah meninggalkanmu. Kau akan mendapatkan perasaan aman dari kami.”

“terimakasih. Sepakat?”

“sepakat…!”

Dan ketika aku membuka mataku. Perasaan cinta ini perlahan berubah.

Kak, aku menginginkan kau mendapat cintamu. Aku akan menyayangimu sebagai seorang kakak. Kakak yang tak pernah aku punya.

24 Months

Leave a comment

12-10-2010

Bulan ini, adalah bulan September. 24 bulan sudah terlewati, ya, 24 bulan. Tanpa memperdulikan orang disekitarku, aku terus berada di duniaku sendiri.

It has been 24 months. 24 months loving you, admiring you, idolize you. They said my 24 months are for nothing. But of course it is not for me.

I’ve receive many love, many family, many experience, many things during 24 months. My heart had risen from its grave for 24 months, it is still beating, and i hope it will always be.

I have promised to myself, that i can defeat my previous waiting. My previous and useless love that I’ve been waiting for 24 months. And i suffered.

But since a hand, made of light pull me out from darkness 24 months ago, I have nothing to wish but to be able love him until my heart numbs.

2 years ago, autumn, End of September, 2008

I can’t remember the exact time when I saw you for the first time. I regret it, since I know how much a date would worth. The only thing I could remember was, you face, saw you on my favourite season; and later it became OUR favourite season; on the year of my birthday, and it was in end-September.

I liked you at first, because of your image, your face, your look. But the more I know about you, the more I love your personality; that to anyone else you would probably considered as the “hated-ones”. I am strange, aren’t I? Loving someone that is a complete abnormal, loving someone who is really different from me.

I hesitated to love you, since you are different from me. We are not match to each other. How could someone like me deserve to love you? So I hid my feelings. Just I and my world know how I really am. Being honest to specific loved ones has always been my habit.

I still remember about me talking to myself about my plans for you in the future.

1. I will love you all my heart
2. I won’t give you up easily like I did with other
3. I will wait for you at least 2 years
4. After 2 years, then I will love you forever
5. I won’t do something that would make you sad or even mad
6. When my heart numbs, I have to leave you no matter what
7. Even when I know I still love you and about my numbing heart of course it is a lie
8. I will keep that a secret, but when the time has come, I can’t do it suddenly, what would my FAMILY react when they realized that I have gone to nowhere?
9. Yes, I will go to nowhere, nowhere that you can’t even track me
10. Not even my shadow, you can’t track even a piece of me

24 Months

My lovely 24 months spent with you. All are only you, no space for other. Now I have accomplished my mission, and from now on, I will love you forever. Loyal and believe are the keys of my love to you. I have a strong feeling for you.

I’ve become you fans for 24 months, long enough to keep this relationship stand forever. Though i want to be more than your fans, but what could i do? I could only see you from faaaaar distance. A REAL far distance becomes the gap between the two of us. Satisfied, but not happy.

Aku selalu merenung dan termenung sendiri ketika di kamar. Menunggu datangnya pagi sambil menatap langit-langit dan mengingat kejadian-kejadian yang terjadi baik yang telah berlalu maupun yang akan terjadi.

Sekaligus mengenang memori yang takut untuk aku lupakan. Bagaimana keadaanku yang buruk dulu, langsung berubah layaknya tidak pernah terjadi ketika melihatmu. Tentang aku membeli majalah asia pertamaku dan langsung aku temukan dirimu, pada berita yang membuat hatiku sakit. Tentang saat pertama kali aku melihatmu jauh sebelum aku membeli majalah itu. Tentang aku melihatmu di MV U jauh setelah membeli majalah itu. Dan pada saat tidak melihatmu, aku kehilangan arah.

Membuat aku berpikir, INILAH TAKDIR. Bagaimanapun aku kehilangan arah, aku tetap melihatmu. Tetap tertarik ke arahmu, tetap mata dan pikiranku tertuju padamu.

Segala hal yang terjadi berulang, tidak pernah berulang sebanyak tiga kali dalam hidupku. Melihatmu sampai ke tiga kalinya, adalah hal yang paling pertama terjadi dalam hidupku. Bahkan ketika aku tidak berharap akan melihatmu, kau datang dengan sendirinya. Seakan-akan bukan hanya aku saja yang tertarik ke arahmu, kau juga begitu.

Aku pernah mendengar seseorang berkata, “APABILA SESUATU HAL YANG SAMA TERJADI SEBANYAK TIGA KALI, MAKA SESUATU HAL ITU MERUPAKAN TAKDIR UNTUKNYA, SESUATU HAL ITU ADALAH MILIKNYA, SELAMANYA”

Aku mempercayai ungkapan itu, jauh sebelum aku mengenal ilmu pengetahuan. Aku selalu mempercayai ungkapan itu bahkan ketika tidak ada satupun kejadian berulang sampai tiga kali didalam hidupku, kaulah yang pertama.

Itulah sebabnya mengapa aku rela memberikan segala yang aku punya hanya untukmu. Karena aku yakin kau adalah takdirku, yang akan aku miliki hingga ajal menjemput. Walau aku tak berani menjamin kekekalan perasaan ini. Tetapi aku menjanjikanmu sebuah kesetiaan absolut, yang tidak hanya sembarang janji. Ini adalah janji nyata.

Aku berusaha dengan sangat keras untuk tidak membuatmu marah, untuk tidak membuatmu sedih, untuk tidak membuatmu kecewa. Meski kau dan fan service-mu menyakitiku, tetap aku teguh pada janjiku. Hanya saja, sudah kukatakan bahwa aku tak dapat menjamin perasaan ini akan kekal selamanya. Perasaan ini akan hilang selama lamanya apabila kau berbuat 3 hal.

1. ANOTHER Kiss Performance
2. You have a TATTOO
3. You SMOKE again

Meski ketiga hal itu sepele dan bagi orang lain bukanlah apa-apa, bagiku tidak. Dalam agamaku, ketiga hal itu merupakan sebuah perilaku yang buruk. Aku lebih cinta Tuhanku. Dan kau harus mengerti itu.

Bukannya ingin memaksakan kehendak atau egois. Karena aku sadar bahwa aku ini bukan siapa-siapa bagimu. Aku bukan salah satu Petals mu. Karena aku tidak bersikap seperti fans-mu kebanyakan. Yang akan selalu ber”KYAAAAAK~~” dan ber“oppaaaaaaa! Saranghaeeee!” dan yang memiliki hobi fangirling. Karna yang selalu aku lakukan adalah menatap wajahmu, lalu berbicara.

Yang ku tunjukkan didepan teman-temanku itu murni acting belaka. Yang aku selalu ber”Heechul suamiku! Saranghaee~”, ber“kyaaaaakkk heechul keren banget!!!!!!!!” sesungguhnya hanyalah sebagai FORMALITAS. Aku hanya “bersikap” layaknya seorang Petal harus bersikap.

Tetapi aku adalah seseorang yang mencintaimu. i’m upset, because anyone who loves you would immediately labelled as your fans. Except your family of course. No matter how big their love to you, they would always labelled as your fans. Why? Why? It’s so cruel!

Tidak adakah orang yang bisa membedakan siapa yang mencintaimu sebagai seorang celebrity dan yang mencintaimu sebagai human? Andai saja people dapat belajar bagaimana cara membedakan satu hal dengan hal lain dengan lebih teliti. Hal seperti ini tidak akan terjadi.

Dan juga, aku sangat sadar bahwa aku tidak dapat menghalangimu berbuat segala hal yang kau suka. Memangnya siapa aku? Berani-beraninya melarang seorang Kim Hee Chul berbuat ini dan itu. Aku tidak memiliki hak atas dirimu karena aku tidak memiliki status apapun. Aku hanyalah orang yang menyayangimu dari jauh. Orang yang tersenyum padamu dari jauh. Orang yang berdoa untukmu dari jauh.

Kim Hee Chul, aku tidak dapat mengiyakan dan menidakkan dan aku tak mampu untuk menghalangimu berbuat apapun yang kau inginkan. Jika kau ingin membuat tato, aku tak dapat berkata apa-apa. Jika kau ingin membuat kiss performance lagi, aku tak dapat berkata apa-apa. Jika kau ingin merokok lagi, aku pun tak dapat berkata apa-apa.

Karena dari detik kau berbuat begitu, aku akan melangkah mundur perlahan-lahan. Mundur dari kehidupanmu, mundur dari segalanya. Aku tidak mengundurkan diri. Aku hanya stepping backward. And i won’t stop.

Aku harus jujur padamu karena kau orang yang jujur. Yang aku maksudkan dari stepping backward ialah:

1. Menghapus SEMUA video tentangmu

2. Menghapus SEMUA photo photomu

3. Menghapus SEMUA dokumen tentangmu

4. Menghapus SEMUA SEMUA SEMUA

Tetapi aku tidak akan menghapus semuanya sekaligus. Aku akan menghapusnya perlahan-lahan bahkan kau tidak akan sadar. Aku menghapus jejakku dari benang merah ini. Aku sedang menghilangkan jejakku dari dirimu dan siapapun yang berhubungan. Aku akan menghilang. Dan aku menghilang dari siapapun.

Tidak ada lagi aku dan Kim Hee Chul. Tidak ada lagi Kim Dha Chul. Tidak ada lagi Kim Myung Dae. Tidak ada lagi Kim Myung Seong. Tidak aka lagi Song Hyo Mun. Tidak ada lagi Kim Hee Chul. Tidak ada lagi Super Junior. Tidak ada lagi ELF. Tidak ada lagi Korea. Tidak ada. Tidak ada.

Sebut aku egois. Sebut aku labil. Sebut saja. Maki aku rajam aku bash aku. Silakan. Penuhi wall post aku dengan kata penuh makian. Penuhi. Penuhi mention aku dengan bash. Penuhi. Sebut saja segala binatang, sebut saja segala carutan. Sebut saja. Basahi saja wajahku dan tubuhku dengan air liur kalian. Basahi saja. Lempari aku dengan batu, campakkan aku ke jurang, sirami aku dengan lumpur, ceburi aku ke selokan, kubur aku dengan sampah. Silakan.

Aku tanggung segalanya. Aku tanggung dan aku tampung. Aku terima segalanya. Karena aku tau konsekuensinya. Aku tau. Jadi jangan kau ajari aku lagi tentang apapun. Aku telah mengetahuinya.

Dan ketika aku sudah menghilang. Ku mohon, jangan cari aku. Dan hilangkan aku dari memori kalian, karena aku ini adalah manusia yang tidak berguna. Manusia yang bosan hidup. Manusia yang tidak bermoral. Manusia yang hilang akal. Memang begitu aku. Aku memang begitu.

Setiap pertemuan sesungguhnya adalah persiapan menuju perpisahan.

Bukan setiap ada pertemua pasti ada perpisahan.

Tetapi pertemuanlah persiapan untuk menuju sebuah perpisahan.

Karena perpisahan dapat terjadi kapan saja.

Sekarang, palu telah berada di tanganmu. Hukum mati atau bebas itu terserah kalian.